pengertian tv digital
TEKONOLOGI SEMULA ANALOG DI RUBAH MENJADI DIGITAL
Bicara
konsep konvergensi dalam industri audio video sebenarnya sudah cukup
lama berlangsung. Dari sekadar sebuah peranti yang mampu melayani
banyak kebutuhan hingga penyatuan banyak peranti audio video menjadi
sebuah sistem jaringan.
Boleh
diklaim bahwa hampir semua produk audio video rilisan teranyar memiliki
fungsi konvergensi. Mulai dari sistem audio video multiruang yang
melayani berbagai kebutuhan hiburan musik dan film untuk tiap ruang di
rumah secara mandiri hingga peranti receiver audio video yang berbasis
internet dan intranet.
Bahkan,
dua merek besar industri multimedia, Sony dan Slingmedia, telah
melansir sebuah sistem TV yang membebaskan kita dari ruang dan waktu.
Dalam pengertian, di mana pun serta kapan pun, kita dimungkinkan
menonton tayangan sebuah stasiun TV konvensional, TV kabel, juga dari
kepingan DVD.
Untuk
artikel kali ini, kami mencoba memfokuskan dua teknologi dalam audio
video yang diramal bakal mengubah perilaku kita saat menikmati hiburan
"tonton dan dengar’ di rumah. Keduanya memiliki beberapa persamaan
walau mempunyai tujuan atau media berbeda.
Yang
pertama berfungsi sebagai "jantung’ dari sebuah sistem hiburan atau
home theater di rumah, sedangkan yang lain memilih televisi sebagai
mediumnya.
Baik
peranti "receiver networking’ maupun "TV server’ tersebut mengadopsi
sistem yang selama ini sudah dikenal dalam dunia teknologi informasi.
Mereka berbasis pada jaringan intranet juga internet broadband.
Tak heran bila keduanya lebih memilih fleksibilitas peranti ketimbang kualitas audio video dalam pengertian sesungguhnya.
Dalam
konteks ini, baik "receiver networking" (kami mengambil contoh produk
RX-N600 dari Yamaha) maupun "TV server" (kami mengulas kinerja Sony TV
Server dan Slingbox dari Slingmedia) memilih teknologi streaming
sebagai media penampung sinyal audio dan videonya.
Berbasis "broadband"
Dalam
pertemuan wartawan se-Asia yang diselenggarakan di Singapura akhir
Agustus lalu, Yamaha menyatakan bahwa semua rilisan produk receiver
audio video (AV receiver) akan berbasis networking.
Selain
akan menambahkan kode "N" di setiap nama produknya, receiver Yamaha
tersebut akan memanfaatkan jaringan intranet dalam menyebarkan sinyal
suara dan gambar ke berbagai ruang tempat ia berada, plus internet
dalam mengembangkan fungsinya.
Dengan
demikian, AV receiver Yamaha akan selalu mampu melakukan tugas sebagai
’makelar’ sinyal suara dan gambar yang masuk ke dirinya, lalu
disebarkan ke banyak ruang dengan permintaan berbeda.
Artinya,
kebutuhan musik Anda di ruang kerja dan kebutuhan tayangan film animasi
anak Anda di ruang tidur mereka, semua bisa dilayani dalam waktu
bersamaan.
Salah
satu seri produk AV receiver berbasis networking dari Yamaha tersebut
adalah RX-N600 ini. Dalam keluarga, receiver terbaru merek yang
berpusat di kota Hamamatsu, Jepang, tersebut, RX-N600, terhitung produk
menengah.
Produk
yang dibanderol pada kisaran Rp 4-5 juta ini dijadikan contoh paling
awal dari niatan Yamaha menggelar banyak produk receiver berbasis
internet tersebut, sebelum merilis versi kelas di atasnya, seperti
RX-VN2700.
Untuk
bisa melakukan fungsinya dengan baik, RX-N600 membutuhkan sebuah
jaringan internet broadband dengan sistem ethernet sebagai media
penghubungnya. Tak heran bila saat proses penyetingan, ada kemiripan
ketika Anda menyeting komputer yang bekerja di sebuah jaringan.
Antara
lain yang paling kentara, RX-N600 ini juga membutuhkan IP Address, DNS,
Gateway, dan sebagainya. Setelah itu secara otomatis receiver akan
melakukan setingan berikutnya, antara lain mencari sumber sinyal yang
bisa ia layani di dalam jaringan tersebut.
Setelah
proses penyetingan yang mudah tersebut selesai, kami mencoba fungsi
radio internetnya. Bila prasyarat broadband internet bisa disediakan
dengan baik, kerja fungsi radio internet pun bisa dilakukan dalam
hitungan detik. Sekitar 17 negara lokasi radio internet akan segera
terpampang.
"Sound enchancer"
Berdasarkan
kualitas siaran radio hingga menemukan sebuah radio yang berlokasi di
Colorado, Amerika Serikat. Sempat melakukan proses buffering singkat,
akhirnya RX-N600 menayangkan siaran streaming radio tersebut.
Anda
tak perlu terlalu kecewa dengan kualitas suara kompresi yang Anda
dengar karena RX-N600 menyediakan fitur "sound enhancer", yakni semacam
prosesing yang melakukan koreksi atas kualitas suara. Disediakan untuk
kepentingan dua kanal (stereo) yang jauh lebih baik, dengan detail
treble dan bass yang lebih menonjol.
Atau
bila kurang puas, Anda juga bisa mengubah sinyal streaming tersebut
dalam formasi multikanal (multichannel). RX-N600 memiliki formasi
surround 6.1 (enam satelit speaker serta satu subwoofer). Dengan
demikian, tayangan siaran radio internet berupa suara streaming
tersebut bisa direproduksi sebagai suara surround.
Untuk
kualitas yang lebih baik lagi, RX-N600 juga mampu menyalurkan suara
(musik) dari bentuk-bentuk file suara kompresi lain. Ia kompatibel
dengan MP3, WAV, dan WMA (sayang AAC dari Apple dan Atrac dari Sony
tidak kompatibel).
RX-N600
akan melakukan kerja semacam peer-to-peer sharing yang pernah dilakukan
Napster, tetapi dalam tingkat jaringan lokal (intranet). Ia mencari
folder tempat penyimpanan file musik kompresi dalam PC yang ada.
Ketika
dapat, RX-N600 akan membaca judul file-file tersebut di layar sehingga
Anda bisa memilih file mana yang akan dimainkan. Jangan dibayangkan
RX-N600 juga memainkan fungsi player. Fungsi tersebut tetap ada di PC
atau Mac tempat file-file itu berada.
Lewat
software Microsoft Media Centre yang bisa di-download secara gratis di
situs resmi mereka, file-file tersebut dimainkan dalam sebuah playlist.
Pada
gilirannya, RX-N600 akan mereproduksi sinyal-sinyal dari jaringan
tersebut ke sistem surround yang ada. Atau bila Anda mau, bisa juga
disebarkan ke ruangan lain dalam konteks kerja multiruang.
"TV server"
Lewat
konsep konvergensi pula, akhirnya Anda dimungkinkan menonton tayangan
TV secara live dan koleksi file multimedia di mana pun dan kapan pun.
Teknologi ini membuat televisi tidak lagi terikat oleh waktu dan ruang.
Lewat
teknologi ini pula, Anda dimungkinkan menonton TV via ponsel 3G, media
player portable, atau di internet. Anda juga bisa men-download acara
yang belum sempat ditonton, atau justru menonton siaran langsung sebuah
acara.
Ini
pernah terjadi saat Piala Dunia ditonton secara langsung di beberapa
negara, seperti Jepang, Korea, dan Inggris (di negara ini dilakukan
oleh BBC).
Bagaimana
caranya bisa menonton apa saja dan di mana saja? Mungkin prinsip
dasarnya sama dengan membawa TV Anda (walau hanya sampai garasi)
berikut dekoder parabola serta parabolanya sendiri.
Maka, bisa dibayangkan Anda bisa menonton acara favorit lewat siaran parabola di mana pun berada.
- Tayangan "streaming"
Intinya adalah sistem video
streaming. Semakin meningkatnya jaringan (termasuk internet) dalam
kehidupan kita, membuat teknologi ini sebenarnya cukup membantu
konsumen yang sibuk akibat aktivitasnya untuk tidak kehilangan hiburan.
Jadi,
sistem "TV server" ini menyajikan program TV lintas jaringan komputer,
baik kabel maupun nirkabel. Anda bisa menonton dan sekaligus mengontrol
unit tuner, DVD recorder, dan sejenisnya.
Bahkan, peranti rilisan Slingmedia memiliki TV tuner analog/digital tersendiri.
Di
mana saja di dunia, jika Anda bisa mendapatkan koneksi jaringan serta
internet broadband ke perangkat Anda, "TV server" ini bisa difungsikan.
Jadi, bisa saja dilakukan dari komputer di rumah yang hard- disknya
telah menyimpan hasil rekaman acara atau koleksi DVD. Lalu, hubungkan
via internet ke gadget (sebagai media tayangnya, atau sebagai TV)
tinggal download dan tonton.
Sony
memperlihatkan sistem "TV server"-nya pertama kali kepada wartawan
dalam sebuah kafe internet di perusahaan NTT Telecom Jepang, Kantor
Pusat Tokyo. Dalam demonstrasi produk tersebut diperlihatkan tiap
negara bisa menonton siaran langsung TV dari lokasi di mana pun Anda
berada.
Ketika
sedang bersantai di sebuah kafe di Tokyo pukul 14.00 siang sambil
menonton siaran pagi Breakfast News dari BBC secara live.
Stasiun utama "TV server" terhubung dengan sebuah unit menyerupai tuner digital TV kabel atau parabola.
Alat
ini biasanya dilengkapi tuner built-in. Tuner yang berfungsi
mengalirkan sinyal TV ke peranti, via jaringan nirkabel built-in atau
internet, langsung ke PC, laptop, atau peranti gadget yang akan bekerja
bersama software khusus "TV Server" yang disediakan pabrikan.
Jadi, Anda bisa menonton dan mengontrol unit secara online di mana saja.
Untuk "TV server" dari Sony, juga didesain untuk bekerja dengan Sony PlayStation Portable (PSP) sebagai TV.
Sony
juga mendesain sistem ini untuk bekerja bersama dengan ponsel
smartphone rilisan Sony-Ericsson. Maka, tayangan "TV server" pun
semakin leluasa.
Bahkan, ketika kami mencobanya di dalam kereta cepat Shinkansen, tayangan NHK yang kami tonton melalui PSP pun bisa dilakukan.
Komputer
server yang berfungsi sebagai stasiun TV-nya memiliki dua set input
video komposit dan soket audio stereo. Lalu, sebuah output untuk
flasher infrared mengontrol perangkat eksternal, serta sebuah koneksi
Ethernet. Set-up perangkat ini biasanya dilakukan dengan software
Sony-Simple.
Adapun
untuk produk rilisan Slingmedia (mereka menyebutnya sebagai Slingbox)
dilengkapi sepasang unit Netgear XE102, untuk membawa data antara
Slingbox dan router utama.
Lalu,
software Slingplayer memandu Anda memasangnya. Sebagai media
penayangan, mereka memilih laptop yang sudah terlebih dahulu terinstal
software Slingplayer. Dengan demikian, aspek mobilitas Anda juga tetap
tak terganggu dan tayangan favorit pun tak lagi terlewatkan.
SEmoga Bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar