Penelitian menunjukkan siswa dan siswi lebih tertarik pada pembelajaran
yang memanfaatkan teknologi multimedia—kartun, animasi, grafis, gambar
dan lainnya dibandingkan materi pelajaran yang diberikan secara apa
adanya. Berkat teknologi multimedia, siswa pun menjadi lebih tertarik
pada mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit, seperti Matematika,
Fisika, dan Kimia.
---------------
Menyadari
pentingnya peran teknologi multimedia untuk menunjang proses
pembelajaran di SMA/SMK, Jurusan Teknik Informatika Universitas
Surabaya (UBAYA) bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dan
Microsoft menggelar workshop penerapan teknologi multimedia untuk
pembelajaran bagi guru SMA/SMK. Diikuti oleh sekitar 40 guru TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan matematika SMA/SMK se-Kota
Surabaya, workshop berlangsung pada Sabtu (12/5) di gedung Fakultas
Teknik, ruang TF 2.2, kampus UBAYA Tenggilis.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Drs. M Ikhsan SPsi MM yang hadir dalam
acara ini menyatakan apresiasinya pada Teknik Informatika UBAYA dan
Microsoft atas kepeduliannya kepada para guru di Kota Pahlawan. "Konsep
acara ini sangat bagus. Dari kerap kali berkunjung ke sekolah-sekolah,
ternyata saya masih menemukan ada murid yang tertidur di ruang kelas
ketika guru sedang mengajar," papar Ikhsan.
Karena itu, ujar pria berkacamata ini, dia menilai kemungkinan
peristiwa tersebut terjadi, salah satunya akibat cara mengajar guru
yang kurang menarik bagi siswa. Ikhsan menceritakan, kebetulan tim
dosen dari Teknik Informatika UBAYA--yakni Daniel Hary Prasetyo, S.Kom.
dan Sholeh Hadi Setyawan M.Kom.--berkunjung ke kantor Dispendik
Surabaya guna menjajaki pelatihan multimedia pembelajaran bagi para
guru. "Akhirnya klop, saling membutuhkan, dan terselenggara acara ini,"
terang dia.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Dr. Dra. Amelia, M.T. saat membuka
acara workshop mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kepala
Dispendik dan para guru yang berkenan hadir. Menurut dosen Teknik
Industri UBAYA ini, merupakan visi bersama antara UBAYA dan Dispendik
untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dia menilai teknologi
multimedia untuk pembelajaran akan mempermudah pencapaian visi itu.
"Apalagi para siswa sekarang makin instan, melek internet, dan
berkreativitas tinggi. Mereka menginginkan media pembelajaran yang
menarik agar tidak mudah bosan. Ini kesempatan bagi UBAYA dan para guru
untuk bersama-sama belajar," terang Amelia.
Sedangkan Ketua Jurusan Teknik Informatika UBAYA Ir. Bambang
Prijambodo, M.MT., mengungkapkan Teknik Informatika UBAYA--yang di
dalamnya terdapat Program Studi Multimedia--terpanggil untuk membantu
para guru di Surabaya dan sekitarnya menerapkan multimedia dalam proses
pembelajaran mereka. "Guru-guru ini adalah ujung tombak pembelajaran di
sekolah. Kami ingin membantu mereka mengembangkan metode pembelajaran
yang menarik bagi para siswanya. Terutama untuk pelajaran eksakta,"
papar dosen senior pengampu mata kuliah Algoritma dan Pemrograman
tersebut. Selama ini, misalnya, pembelajaran matematika terkenal sulit
untuk dipahami siswa.
Teknik Informatika UBAYA, terang Bambang, terinspirasi untuk menggelar
pelatihan ini, setelah sebelumnya pihak jurusan mengadakan Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (SNASTIA) 2012 pada Sabtu
(28/4) lalu di gedung perpustakaan Lt.V UBAYA. Dalam salah satu sesi
SNASTIA tampil sebagai pembicara Timon Bos dari Belanda, nominator
Microsoft Award kategori Microsoft Innovation Teacher 2010. "Ini
mendorong kami untuk berinisiatif menggelar workshop teknologi
multimedia untuk mempermudah proses pembelajaran di SMA dan SMK," papar
dia.
Dalam workshop kali ini, dua pembicara hadir mewakili Microsoft untuk
membagikan ilmu dan pengalamannya, yakni Edy Thomas Suharta, S.Pd. dan
Andri Wahyu Pradhana S.Pd. Keduanya merupakan master teacher Microsoft,
yaitu guru yang telah dilatih oleh Microsoft untuk membantu rekan
sejawat mereka mengenai
media dan metode pembelajaran. Thomas dan Andri masing-masing terpilih
menjadi duta Microsoft untuk dunia pendidikan setelah menjadi pemenang
lomba inovasi
pembelajaran yang digelar oleh perusahaan perangkat lunak terbesar di
dunia itu. Mereka pun telah menjalani sejumlah sesi training Microsoft
ke sejumlah negara di luar negeri. Thomas menjalani pelatihan di
Singapura dan Korea Selatan, sementara Andri di-training di Singapura
dan Thailand.
"Kami senang bisa berbagi ilmu kepada para guru di acara workshop ini.
Fokus kami berdua memang bagaimana agar aktivitas mengajar itu bisa
lebih efektif dan menyenangkan dengan menggunakan perangkat lunak yang
sederhana dan tidak sulit, seperti Microsoft One Note, Power Point,
e-learning," ujar Andri, yang
sejatinya berprofesi sebagai guru di SMPN 6 Ponorogo. Dengan workshop
ini, Thomas berharap, para guru bisa mengkreasi sendiri multimedia
pembelajaran secara efektif. "Intinya, bagaimana membuat pembelajaran
menjadi lebih menarik dan tidak membosankan," imbuh Thomas, guru di
SMPN 5 Jogjakarta.
Salah seorang peserta, Arief S.Pd., guru TIK di SMAN 21 Surabaya
menyatakan rasa terima kasihnya kepada UBAYA. "Workshop ini sangat
bermanfaat, terutama
untuk membuat pelajaran matematika lebih menarik, mengingat fasilitas
dan pengetahuan kami sendiri mengenai multimedia masih terbatas,"
ujarnya. Menurut
Arief, multimedia pembelajaran matematika lebih mendesak untuk
diwujudkan, karena untuk mata pelajaran eksakta lain yang sejenis
seperti fisika, sudah ada
video atau tutorial multimedianya. (frd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar