Benarkah Teknik Informatika merupakan jurusan terbaik saat ini untuk
dipilih oleh para calon mahasiswa. Lalu darimana (atas dasar apa)
pernyataan ini muncul ? Apakah ini cuma target hendak mendiskreditkan
jurusan2 (bidang) lain, lalu mengeliminasinya untuk sekedar duduk di
bangku cadangan.
Saya menjawab [versi emosi-subjektional],”YA dan TIDAK”.
Jangan tersinggung dulu dong, begini,
Ide postingan ini bermula dari membaca satu komentar di salah satu
situs blogger yang dengan nada bertanya katanya begini,”Saya bingung
nih memilih jurusan untuk kuliah nanti, bagus kedokteran atau
informatika ya? Yang lebih baik yang mana seh.. tolong kasi
pertimbangan dong !”
Jujur aja, saya jadi tertegun, kenapa mesti kedokteran dan
informatika saja yang mesti dipertimbangkan. Dulu ketika masa saya
kuliah, jurusan favorit (trend) para calon mahasiswa waktu itu
adalah : Elektro dan Kedokteran. Lalu saya (S1) memilih elektro[nika].
Dan sekarang, ketika saya berbelok arah peminatan (murtad kali ) ke dunia IT, jurusan ini pun menjadi trend
pilihan bagi para calon mahasiswa. Kenapa arah angin selalu mengikuti
saya ? Walah, walah…, ngaco aku ini. Ma’af ya, seperti ada error nih …
#Merenung sebentar, lalu minum segelas air putih#
Kayaknya sudah agak normal, diteruskan…
OK, jadi begini …
Ada apa sebenarnya dengan Informatika ?
Yang pertama saya ingin mendefinisikan dulu apa itu informatika, setidaknya ya menurut saya atau menurut apa yang saya ingat.
Informatika adalah ilmu yang mempelajari tentang perangkat
(bisa sistem atau alat) yang dapat menghasilkan dan mendistribusikan
“informasi”. Jadi kata kunci pertama pada definisi ini adalah kata :
informasi, sehingga itulah makanya bidang ini disebut sebagai :
informatika. Sedangkan kata kunci kedua adalah pada kata “menghasilkan”
dan “mendistribusikan”.
Tahukah anda (tau dong !) bahwa, kata “menghasilkan informasi” itu
maksudnya di era ini ya KOMPUTER, sedangkan “mendistribusikan
informasi” maksudnya : Jaringan atau TELEKOMUNIKASI. Perhatikanlah
bahwa kedua perangkat ini, yaitu komputer dan telekomunkasi saat ini
telah mewabah kemana pun ada celah pekerjaan yg nongol di jagad raya
ini. Inilah istimewanya bidang informatika.
Lalu bagaimana dengan bidang komputer lain ?
Apa maksud pertanyaan ini ? Maksudnya begini… Ternyata belajar
(dalam hal ini maksudnya kuliah) komputer tidak hanya didominasi oleh
jurusan informatika. Ada sejumlah juruan lain yg disebut2 sebagai
serumpun dengan informatika seperti : Sistem Informasi (dulu bernama Manajemen informatika) dan Sistem Komputer (dulu bernama Teknik Komputer). Apa bedanya dengan informatika ?
Sistem informasi [menurut saya, soalnya ada juga pengertiannya versi
lain] adalah lebih mengarah ke penerapan komputer untuk dunia business
dan manajemen, sedangkan sistem komputer lebih mengarah ke belajar
perangkat keras (hardware) komputer. Yang kedua ini menurut saya lebih
mirip2 ke jurusan elektro digital yg tanggung, sedangkan yang pertama tadi kadang-kadang ilmunya mendekati bidang ekonomi setengah hati.
Sebenarnya ada bidang (jurusan) lain yang juga mengarah ke rumpun
komputer seperti : Komputer akuntansi, komputer perbankan, dsbnya. Tapi
saya pikir itu versi lain aja dari jurusan Sistem Informasi yang lebih
dikonsentrasikan ke penerapan lebih khusus.
Berkaitan dengan istilah “Sistem Informasi”, saya ingin berceloteh sedikit begini :
Di bidang komputer, tingkatan orang2 yg menguasai di bidang ini ada
jenjangnya yaitu [dengan urutan] : Operator (paling rendah), Programmer
(kedua) dan Analyst (tertinggi). Tetapi ini kadang di “pleset” kan dan
membuat banyak orang salah faham (kadang disengaja) yg menyatakan bahwa
jurusan Sistem Informasi adalah penghasil seorang “analyst”, jurusan
informatika penghasil “programmer” dan “Teknisi” untuk jurusan Sistem
Komputer. Ini tentu tidak benar.
Penjelasannya begini :
Masalah tingkatan profesi apakah : Operator, Programmer dan Analyst,
ini bukan masalah pilihan jurusan di rumpun Komputer, tetapi masalah
tingkat penguasaan. Saya kira akan lebih jujur jika dikaitkan dengan
jenjang pendidikan seperti : Operator itu D1, Programmer D3 dan Analyst
S1. Namun berkaitan dengan gelar “Analyst”, untuk saat ini saya lebih
setuju diarahkan untuk yg berjenjang paling rendah S2 dan telah
berpengalaman dalam analisis pemrograman (programming analyst) sekaligus perancangan sistem (sistem analyst).
Jadi sebenarnya yang namanya pekerjaan analisis tidak hanya ada di
perancangan sistem, di saat kita membuat program juga ada salah satu
tahapannya analisis program. Maka seseorang yg telah mahir dalam
menganalisis sistem sekaligus pemrograman lah yang layak disebut dengan
: Analyst. Masalah di saat penyelesaian proyek dia tidak telibat dalam
kegiatan (coding) pemrograman itu masalah waktu dan pembagian kerja, bukan masalah karena ketidak-mampuan.
Ini perlu dijelaskan agar sebagian orang yg telah memilih rumpun
komputer sebagai bidangnya, lalu gara2 dia kesulitan dalam
mengembangkan kemampuan pemrogramannya serta merta beralih (atau
tepatnya “berdalih” kali) ke profesi yang disebut2
“analyst” tadi, dimana analyst didefinisikannya [sendiri] seolah2 tidak
perlu memikirkan pemrograman, sehingga dia merasa selamat dari
keharusan membuat program.
Contoh kasus, di suatu kebutuhan karyawan saya pernah men-test
seorang alumni jurusan salah satu rumpun komputer dengan memintanya
membuat sebuah program, lalu dia (yg ditest) berkilah mengatakan bahwa
dia bukan seorang programmer tetapi seorang analyst. Aneh bukan ?
Ibarat seorang yg mengaku jendral tapi tidak melalui tahapan kopral.
Setidaknya dia kan harus memiliki “pengalaman perang” dulu, lalu
menjadi punya “insting” yang bagus di rimba pemrograman, baru bisa
matang kalo sang jendaral diminta merancang strategi perang. Lah, kok
ke bolak-bolak ?
Jadi Jurusan Sistem Informasi tidak mesti dikaitkan ke : Analyst,
dan Informatika tidak mesti dikaitkan ke : Programmer lalu Sistem
Komputer tidak mesti dikaitkan ke : Teknisi. Masalah penjenjangan di
bidang komputer sebenarnya belum ada yang baku benar, tetapi model
jenjang : Operator – Programmer – Analyst telah lama
digunakan oleh berbagai kalangan. Saya pikir sehubungan perkembangan
pesat di bidang IT, model perjenjangan lama ini pun mesti diperbaharui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar