Rabu, 12 September 2012

Multimedia Bikin Pelajaran Eksakta Jadi Menarik

Penelitian menunjukkan siswa dan siswi lebih tertarik pada pembelajaran yang memanfaatkan teknologi multimedia—kartun, animasi, grafis, gambar dan lainnya dibandingkan materi pelajaran yang diberikan secara apa adanya. Berkat teknologi multimedia, siswa pun menjadi lebih tertarik pada mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit, seperti Matematika, Fisika, dan Kimia.

---------------

Menyadari pentingnya peran teknologi multimedia untuk menunjang proses pembelajaran di SMA/SMK, Jurusan Teknik Informatika Universitas Surabaya (UBAYA) bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dan Microsoft menggelar workshop penerapan teknologi multimedia untuk pembelajaran bagi guru SMA/SMK. Diikuti oleh sekitar 40 guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan matematika SMA/SMK se-Kota Surabaya, workshop berlangsung pada Sabtu (12/5) di gedung Fakultas Teknik, ruang TF 2.2, kampus UBAYA Tenggilis.


Kepala Dispendik Kota Surabaya Drs. M Ikhsan SPsi MM yang hadir dalam acara ini menyatakan apresiasinya pada Teknik Informatika UBAYA dan Microsoft atas kepeduliannya kepada para guru di Kota Pahlawan. "Konsep acara ini sangat bagus. Dari kerap kali berkunjung ke sekolah-sekolah, ternyata saya masih menemukan ada murid yang tertidur di ruang kelas ketika guru sedang mengajar," papar Ikhsan.

Karena itu, ujar pria berkacamata ini, dia menilai kemungkinan peristiwa tersebut terjadi, salah satunya akibat cara mengajar guru yang kurang menarik bagi siswa. Ikhsan menceritakan, kebetulan tim dosen dari Teknik Informatika UBAYA--yakni Daniel Hary Prasetyo, S.Kom. dan Sholeh Hadi Setyawan M.Kom.--berkunjung ke kantor Dispendik Surabaya guna menjajaki pelatihan multimedia pembelajaran bagi para guru. "Akhirnya klop, saling membutuhkan, dan terselenggara acara ini," terang dia.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Dr. Dra. Amelia, M.T. saat membuka acara workshop mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kepala Dispendik dan para guru yang berkenan hadir. Menurut dosen Teknik Industri UBAYA ini, merupakan visi bersama antara UBAYA dan Dispendik untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dia menilai teknologi multimedia untuk pembelajaran akan mempermudah pencapaian visi itu. "Apalagi para siswa sekarang makin instan, melek internet, dan berkreativitas tinggi. Mereka menginginkan media pembelajaran yang menarik agar tidak mudah bosan. Ini kesempatan bagi UBAYA dan para guru untuk bersama-sama belajar," terang Amelia.

Sedangkan Ketua Jurusan Teknik Informatika UBAYA Ir. Bambang Prijambodo, M.MT., mengungkapkan Teknik Informatika UBAYA--yang di dalamnya terdapat Program Studi Multimedia--terpanggil untuk membantu para guru di Surabaya dan sekitarnya menerapkan multimedia dalam proses pembelajaran mereka. "Guru-guru ini adalah ujung tombak pembelajaran di sekolah. Kami ingin membantu mereka mengembangkan metode pembelajaran yang menarik bagi para siswanya. Terutama untuk pelajaran eksakta," papar dosen senior pengampu mata kuliah Algoritma dan Pemrograman tersebut. Selama ini, misalnya, pembelajaran matematika terkenal sulit untuk dipahami siswa.

Teknik Informatika UBAYA, terang Bambang, terinspirasi untuk menggelar pelatihan ini, setelah sebelumnya pihak jurusan mengadakan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (SNASTIA) 2012 pada Sabtu (28/4) lalu di gedung perpustakaan Lt.V UBAYA. Dalam salah satu sesi SNASTIA tampil sebagai pembicara Timon Bos dari Belanda, nominator Microsoft Award kategori Microsoft Innovation Teacher 2010. "Ini mendorong kami untuk berinisiatif menggelar workshop teknologi multimedia untuk mempermudah proses pembelajaran di SMA dan SMK," papar dia.

Dalam workshop kali ini, dua pembicara hadir mewakili Microsoft untuk membagikan ilmu dan pengalamannya, yakni Edy Thomas Suharta, S.Pd. dan Andri Wahyu Pradhana S.Pd. Keduanya merupakan master teacher Microsoft, yaitu guru yang telah dilatih oleh Microsoft untuk membantu rekan sejawat mereka mengenai
media dan metode pembelajaran. Thomas dan Andri masing-masing terpilih menjadi duta Microsoft untuk dunia pendidikan setelah menjadi pemenang lomba inovasi
pembelajaran yang digelar oleh perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia itu. Mereka pun telah menjalani sejumlah sesi training Microsoft ke sejumlah negara di luar negeri. Thomas menjalani pelatihan di Singapura dan Korea Selatan, sementara Andri di-training di Singapura dan Thailand.

"Kami senang bisa berbagi ilmu kepada para guru di acara workshop ini. Fokus kami berdua memang bagaimana agar aktivitas mengajar itu bisa lebih efektif dan menyenangkan dengan menggunakan perangkat lunak yang sederhana dan tidak sulit, seperti Microsoft One Note, Power Point, e-learning," ujar Andri, yang
sejatinya berprofesi sebagai guru di SMPN 6 Ponorogo. Dengan workshop ini, Thomas berharap, para guru bisa mengkreasi sendiri multimedia pembelajaran secara efektif. "Intinya, bagaimana membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan," imbuh Thomas, guru di SMPN 5 Jogjakarta.

Salah seorang peserta, Arief S.Pd., guru TIK di SMAN 21 Surabaya menyatakan rasa terima kasihnya kepada UBAYA. "Workshop ini sangat bermanfaat, terutama
untuk membuat pelajaran matematika lebih menarik, mengingat fasilitas dan pengetahuan kami sendiri mengenai multimedia masih terbatas," ujarnya. Menurut
Arief, multimedia pembelajaran matematika lebih mendesak untuk diwujudkan, karena untuk mata pelajaran eksakta lain yang sejenis seperti fisika, sudah ada
video atau tutorial multimedianya. (frd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar